Jumat, 12 Oktober 2012

PAUD Dalam Keluarga


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karena atas berkat rahmat dan karunia yang telah diberikanNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya susun secara sederhana.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat untuk pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan dampak yang positif dan bermakna dalam proses belajar mengajar dalam perkuliahan. Dari lubuk hati yang paling dalam sangat saya sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kepada setiap pembaca diharapkan saran dan kritik atas kekurangan makalah ini.


Pekanbaru, Juni 2012

Penulis













DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................              i
DAFTAR ISI..............................................................................................             ii

BAB I   PENDAHULUAN.......................................................................             1
A. . Latar Belakang.......................................................................             1
B.... Rumusan Masalah...................................................................             1
C.... Tujuan Pembuatan Makalah...................................................             2

BAB II  PEMBAHASAN..........................................................................             3
A... Pengertian Keluarga...............................................................             3
B.... Tujuan Keluarga.....................................................................             4
C.... Peran Keluarga.......................................................................             4
D. . Bentuk Keluarga.....................................................................             5
E. .. Fungsi Keluarga......................................................................             7

BAB III     PENUTUP                                                                                         10
A... Kesimpulan.............................................................................           10
B.... Saran.......................................................................................           10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................           11

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Keluarga sangat berperan dalam kehidupan seseorang, terutama orang tua sebagai lingkungan yang pertama dan sangat utama dimana anak dapat berinteraksi dan sebagian besar kehidupan kita dimulai dalam keluarga. Keluarga merupakan masyarakat terkecil yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang yang menjadi wujud nyata peran serta pada setiap anggota keluarga. Keluarga juga lingkungan dimana seseorang anak untuk pertama kalinya mengenal orang-orang disekitarnya sebelum berinteraksi ke masyarakat luas. Pada Negara Indonesia keluarga tidak hanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak tetapi juga nenek, kakek, paman, bibi, serta semua yang ada ikatan darah dan ikatan perkawinan.
Berikut ini Khadist yang menyatakan  tentang keluarga :
Hak suami atas istri adalah istri hendakn ya menyalakan lampu untuk nya, memasakkan makanan, menyambut nya di pintu rumah saat ia datang, membawakan untuknya bejana air, dan kain sapu tangan, lalu mencuci tangan dan mukanya, dan tidak menghindar saat suami menginginkan dirinya kecuali ia sedang sakit. (Makarim Al-Akhlak).
Orang yang bekerja untuk menghidupi keluarganya sama dengan orang yang pergi berperang di jalan Allah SWT. (Makaim Al-Akhlak).
Laki-laki yang terbaik dari umatku adalah orang yang tidak menindas keluarganya, menyayangi dan tidak berlaku zalim pada mereka. (Makarim Al-Akhlak).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian keluarga ?
2.      Apa tujuan keluarga ?
3.      Bagaimana peran keluarga ?
4.      Apa saja bentuk-bentuk keluarga ?
5.      Bagaimana fungsi keluarga ?
C.    Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Agar kita mengetahui tentang peran keluarga dan dapat mengaplikasinya dalam kehidupan.
2.      Agar dapat mengetahui fungsi-fungsi keluarga dan bentuk-bentuk keluarga.
3.      Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : PAUD dalam keluarga.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keluarga
Berikut ini adalah beberapa pengertian keluarga diantaranya :
1.      Menurut para ahli
*      Schiffman dan Kanuk (2007)
Keluarga adalah dua orang tua lebih yang saling berinteraksi dan mempunyai ikatan darah, pernikahan, atau pengabdosian serta tinggal secara bersama-sama.
*      Depkes RI (1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
*      Ivey, Simek-Morgan (1993)
Keluarga merupakan suatu system dimana didalamnya terdapat hubungan yang spesifik, aturan-aturan, dan peran-peran, dari masing-masing anggota yang memiliki keunikan tersendiri.
*      Suryanto (2008)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas bapak, ibu, anak, dan lain-lain (kakek, nenek, dan sebagainya) yang hidup dibawah satu atap dan saling berhubugan.
*      Vembriarto
Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
*      Tirtaraharja (1994)
Keluarga diartikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sedarah.
*      Soelaeman (1994)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.
*      Friedman (1998)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
2.      Secara umum
Keluarga dimulai dengan sepasang suami istri dan menjadi lengkapdengan hadirnya anak. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dananaknya disebut keluarga inti. Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil dalammasyarakat keluarga juga merupakan Keluarga adalah unit terkecil dari satuan masyarakat, yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan Anak. Ketiga komponen ini mempunyai pola interaksi timbal balik. Pola hubungan tranaktif (tiga arah) antara ibu, ayah dan anak sangat diperlukan.

B.     Tujuan Keluarga
Tujuan keluarga adalah sebagai berikut :
1.      Mengharap ridho dari Allah SWT.
2.      Menghindari terjadinya kecurigaan yang dapat menimbulkan fitnah sehingga merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
3.      Menghindari terjadinya perzinahan.
4.      Meneruskan keturunan.
5.      Sebagai pelindung dan tempat berbagi dalam suka maupun duka.
6.      Untuk mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah kasih sayang dan cinta serta penghormatan.

C.    Peran Keluarga
Berikut ini adalah beberapa peran keluarga diantaranya :
1.      Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.
2.      Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok sosial dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
3.      Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

D.    Bentuk Keluarga
            Di Indonesia terdapat beberapa bentuk atau tipe keluarga diantaranya sebagai berikut :
1.      Keluarga Batih (Nuclear family)
      Keluarga batih merupakan satu unit keluarga terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. keluarga batih tidak menjalin hubungan fungsional yang berorientasi pada kerabat dari keluarga salah satu pihak (Goode dalam Fatchiah, 2009). Tipe keluarga ini sebagai proporsi dari semua bentuk famili yang telah berubah dan berkembang.
      Keluarga batih sebagai keluarga inti memiliki keunggulan yaitu keakraban yang terjalin dalam hubungan satu anggota keluarga dengan anggota lain.Keakraban dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik satu dengan yang lain. Disamping keunggulan dalam komunikasi, keluarga batih d satu sisi memiliki kekurangan yaitu keterbatasan anggota dalam keluarga sehingga interaksi yang terjadi hanya terbatas pada mereka saja. Keterlibatan orang yang di luar keluarga akan sangant sulit diterima oleh keluarga tersebut.
2.      Keluarga luas (Extended Family)
      Keluarga luas terdiri atas beberapa keluarga batih. Salah satu cirri keluarga luas adalah joint family, yang terdiri atas bebrapa orang kakak beradik beserta anak-anak mereka, dan saudara kandung perempuan mereka yang belum menikah (Sunarto, 2000). Keluarga luas merupakan keluarga yang di dalamnya termasuk sejumlah keluarga, ini adalah salah satu ciri dari keluarga Indonesia, dimana ikatan darah menjadi pemerasatu dalam hubungan satu dengan yang lain. Apabila ditinjau dari sudut hubungan atau interaksi satu keluarga dengan keluarga yang lain sangat erat. Bahkan satu keluarga batih dapat juga menjadi penentu dalm pengambilan keputudan pada keluarga yang lain. Hal tersebut menjadi salah satu kelebihan dari hubungan dalm keluarga luas. Namun, terdapat pula kelemahan dari bentuk keluarga ini. Kelemahan yang dapat terjadi adalah turut campur dari keluarga lain dapat menjadi ketidakefektifan dalam  pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan setiap orang dalam keluarga berbeda pandang terhadap satu pesoalaan, sehingga hal tersebut memerlukan suatu kesepakatan dan musyawarah mendalam dalam setiap pengambilan keputusan.
3.      Keluarga konjugal atau pertalian(conjugal family)
      Keluarga ini terdiri atas pasangan suami istri beserta anak dan mempunyai hubungan dengan kerabat dari keluarga yang berorientasi pada salah satu atau dua belah pihak (Goode dalam Fatchiah, 2009). Keluarga kunjugal yang sering kali kita temui adalah adanya kerabat (bukan dari ikatan darah) yang tinggal dengan keluarga tersebut. Apabila ditelaah kehadiran orang lain dalam keluarga ini, maka dapat menimbulkan situasi yang tidak nyaman dalam keluarga. Hal ini dikarenakan anggota keluarga tidak begitu mengenal orang yang tinggal dengan kluarga tersebut. Mereka hanya mengetahui bahwa si X adalah keluarga dari ayah atau ibu dan hubungannya hanya sebatas kekerabatan. Misalnya hanya karena satu daerah, sudah dapat disebut dengan keluarga. Tujuannnya adalah memberikan bantuan kepada mereka karena alasan-alasan tertentu. Sikap dari keluarga yang menjadi tempat tinggal kehadiran kerabat dapat berbeda-beda, ada yang dapat menerima, ada yang acuh,  ada yang tidak setuju. Perbedaan sikap tersebut dapat menimbulkan konflik dalam keluarga. Oleh karena itu, sebelum benar-benar memutuskan untuk menerima seseorang, setiap anggota keluarga perlu untuk mediskusikannya.
4.      Keluarga dengan orang tua tunggal (Single parent family)
      Keluarga dengan orang tua tunggal merupakan keluarga yang hanya satu dari orang tua yang tinggal bersama anaknya (mungkin ibu, mungkin ayah) dan bertanggung jawab sepenuhnya atas anak setelah kematian pasangannya, perceraian, atau karena kelahiran anak diluar nikah (Hurluck, 1978).
Terdapat beberapa alasan terbentuknya keluarga dengan orang tua tunggal diantaranya sebagai berikut :
*      Menjadi orang tua tunggal karrena kehilangan akibat kematian satu pasangan atau perceraian menjadikan seorang single parent. Dimana setelah kematian pasangan hidupnya atau terjadi perceraian, dia enggan untuk menikah lagi. Ini sering didapati oleh wanita yang ditinggal oleh suaminya, baik ditinggal mati maupun cerai sehingga mereka lebih memilih untuk hidup sendiri dan membesarkan anak-anakna.
*      Menjadi orang tua tunggal karena eorang wanita melahirkan anak diluar pernikahan sah dan harus membesarkan anaknya. Hal ini dikarenakan karena si ayah tidak bersedia atau menolak untuk bertanggung jawab atas perbuatannnya.
Menjadi orang tua tungggal tidaklah mudah, terutama pada ibu yang harus membesarkan dan membiyai anaknya sendiri. Apalagi bila si ibu bekerja sepanjang hari untuk menghidupi keluarganya, seberapa keras ibu bekerja tidak menjamin dia dapat mengatasi keuangan keluarga. Segala beban dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal, menjadikan mereka mengalami tekanan-tekanan baik secara material maupun psikologis.

E.     Fungsi Keluarga
Menurut Benokraitis (2009) mengemukakan lima fungsi dari keluarga :
*      Mengatur aktivitas seksual
Setiap masyarakat mempunyai norma atau aturan dalam hubungan seksual. Terdapat banyak hubungan seksual yang melanggar hokum dan norma yang berlaku dimasyarakat tertentu. Misalnya hubungan seksual yang terjadi antara saudara sedarah atau dikenal dengan istilah inces (incest), seperti hubungan antara kakak dan adik, ayah dan anak kandung, paman dan keponakan, kakek dan cucu.
*      Sebagai tempat anak bersosialisasi (bermasyarakat)
Keluarga merupakan tempat pertama anak belajar bersosialisasi. Anak menyerap banyak hal dari keluarga seperti sikap, keyakinan, serta nilai-nilai dalam keluarga, dan anak juga belajar kemampuan dalam berinteraksi yang kelak dapat bermanfaat dalam kehidupannya dimasa mendatang. Namun, tidak semua aturan dan tanggung jawab berhubungan dengan peran dalam keluarga dapat dipahami anak dengan jelas, karena bentuk atau struktur dari keluarga berkembang dan berubah. Misalnya, bila dalam suatu keluarga mengalami perceraian atau pernikahan kembali, hal ini tentu saja dapat menimbulkan peran baru yang mungkin lebih membingungkan  anak sehingga dapat terjadi perseliihan antara anak dan orang tua kandung, atau anak dengan ayah atau ibu tiri. Hal tersebut menimbulkan pertentangan dan ketidakharmonisan dalam keluarga tersebut.
*      Jaminan dan keamanan secara ekonomi
Keluarga sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan baik itu keamanan dan stabilitas finansial seperti makanan, perlindungan, pakaian, dan sumber-sumber materi untuk kelangsungan hidup. Pada kehidupan tradisional keluarga, biasanya suami sebagai sumber penghasilan utama dan istri sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh ank-anak. Namun, seiring dengan perubahan kehidupan keluarga saat ini, peran ibu saat ini mulai berubah, tidak lagi tinggal di rumah dan menjaga anak-anak. Tingginya pengangguran, ketidakcukupan penghasilan dan gaji, serta ketidaksesuaian pekerjaan mengharuskan ibu bekarja diluar rumah walaupun mereka ingin atau tidak.
*      Pemberi dukungan emosional
Keluarga adalah kelompok utama yang penting karena keluarga memberikan dukungan, cinta, dan kebutuhan emosional yang membuat anggota keluarga terpenuhi kebutuhannya, sehingga membuat mereka bahagia, sehat, dan aman.
*      Tempat status sosial
Kelas sosial dapat dikategorikan sama dengan tingkat dalam kemasyarakatan yang terkait dengan kekayaan, pendidikan, kekuatan, preside, dan sumber nilai-nilai. Kelas sosial dapat mempengaruhi kehidupan keluarga. Misalnya, dari mana asal keluarga, berapa jumlah anak, bagaimana hubungan orang tua dan anaknya, hingga bagaimana pasangan saling berinteraksi yang dapat mencerminkan kelas dan status sosial keluarga.
            Menurut Friedmen (1992) fungsi keluarga antara lain sebagai berikut :
*      Fungsi efektif
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota keluarga agar dapat membentuk identitas diri dan saling berbagi saat terjadinya masalah.
*      Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
*      Funsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuhkembangkan anak dan meneruskan keturunan.
*      Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan dimasyarakat.
*      Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan, dan memerlukan lingkungan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta tempat beristirahat untuk kelangsungan hidup.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama untuk pembentukan karakter dan pribadi anak. Apabila anak dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga yang harmonis, saling menghargai diantara anggota keluarga maka akan tercipta masyarakat yang harmonis saling menghargai, dan saling mengasihi.Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga secara garis besar karena tidak adanya komunikasi, saling pengertian dan saling menghargai sesama anggota keluarga. Keluarga adalah segalanya bagi kehidupan kita, keluarga tempat berbagi baik suka maupun duka.

B.     Saran
Hendakya kita mewujudkan peran kita sebagai seorang anggota keluarga sesuai dengan peran yang kita punya agar terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Agar kita merasa bahagia dengan keluarga yang kita miliki.



DAFTAR PUSTAKA


Eshan. Hakekat Keluarga.Http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR PEND luar biasa/195707121984032-EHAN/hakekat_keluarga.pdf//diakses tanggal 25 juni 2012.
Fatchiach E. Kertamuda. 2009. Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia. Jakarta : Salembahu Manika.
Mawardi. 2010. Pendidikan Agama Islam. Pekanbaru : Unri Press.
Syaikh Kamil Muhammad. 2008. Fiqih Wanita. Jakarta : Pustaka Al- Kautsar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar